Renungan
Menantikan kedatangan TUHAN YESUS dengan Sukacita
Baitsuci.com -Menantikan kedatangan TUHAN YESUS DENGAN SUKACITA.bagaimana sih yang dikatakan menantikan? menantikan dengan sukacita ? seperti apa keadaan dalam sukacita itu? pastinya saya dan saudara selalu berfikir dan bertanya dalam hidup saudara kapan Tuhan Yesus datang kedua kalinya menjemput orang percaya,seperti apa keadaan dunia ini saat kedatangannya,dan kemana semuanya akan pergi dan berakhir seperti apa.mungkin ini sebenarnya pertanyaan bila kita jarang beribadah ataupun mendengar dan membaca firman Tuhan.betul tidak?
karena semuanya tentang awal dan akhir dari dunia ini sudah lengkap dan sangat lengkap tercatat di alkitab.
menantikan dengan sukacita bukan dimaksud dengan selalu bahagia menjalani hari-hari,tersenyum sperti postingan postingan teman kita atau kita sendiri di media sosial kita.
menantikan dengan sukacita ialah dimana kita hidup dalam penantian dengan hati yg teguh dan iman percaya yang besar.dengan segala hal yang boleh kita alami kita tetap bisa bersyukur dan mampu bersukacita di atas pergumulan yang kita emban.karena sukacita yang ada pada kita haruslah sukacita yang Tuhan taruhkan.karena sukacita itu tak akan pernah pudar dan tak akan pernah padam .akan terus menyala dan ber api-api.
tidak ada sungut-sungut apapun yang terjadi tetap berpegang teguh pada Allah kita yang hidup.bersandar penuh dan hidup erat bersama dengan Allah,maka semua yang dapat kita alami akan dengan mudah kita lalui karena ada Tuhan yang besar di atas segala apa yang kita lalui.
Saya harus hidup untuk mengantisipasi hari ketika Yesus datang untuk membawa saya dan saudara pulang.Pagi kemarin, saya berbicara dengan teman saya dan dia ingin memberi tahu saya tentang mimpi yang dia miliki. Dia bermimpi bahwa “Yesus akan segera datang.”
Yang cukup menarik, malam sebelumnya, ketika saya tertidur, saya memikirkan apa yang telah bekerja di hati saya saat yang terakhir ini.
dan tiba-tiba kata-kata itu datang kepada saya, “Semangat, dan teruslah berharap.”
Ketika saya tertidur, saya berpikir: Bagaimana saya hidup dengan semangat pengharapan? Apa artinya ini bagi saya?
MENGAPA PENUH DENGAN HARAPAN?
Seluruh hidup saya, saya telah mendengar tentang Yesus memanggil pengantin perempuan-Nya pulang ke surga – “pengangkatan,” seperti yang diketahui kebanyakan orang Kristen. Dulu itu akan menimbulkan ketakutan di hati saya; Saya takut akan tertinggal. Berbicara dengan teman saya, dia melakukannya dengan cara yang sama. Dia takut dia tidak akan siap ketika Dia datang.
kenapa ada ketakutan di hati kita?
karena memang kita tidak hidup seturut dengan kehendak Tuhan,dan penuh dengan kekurangan.namun meski kita hidup dengan segala keterbatasan kita tetap tidak mengandal kan Tuhan dalam segala hal.kita malah asyik dan bangga berjalan dalam dunia ini dengan pemikiran kita sendiri.
ketika datang masalah besar kita lemah dan jatuh.saat itu juga kita tidak ada berserah pada Tuhan.lupa atau tidak tahu apa yang Tuhan mampu kerjakan kita tidak tahu.namun,itulah yang sering terjadi dalam perjalanan mengikut Tuhan ini.
Ketika teman saya dan saya membicarakan tentang kedatangan Tuhan, saya ingat contoh yang pernah saya dengar sebelumnya; sebuah analogi tentang bagaimana rasanya bagi kita yang sedang menunggu Yesus datang. Bayangkan seseorang yang Anda cintai telah pergi dalam perjalanan panjang, dan mereka segera kembali kepada Anda. Mereka bepergian dengan kapal, jadi Anda tidak tahu tanggal pasti mereka akan tiba. Anda akan terus-menerus berada di pelabuhan, menunggu dengan penuh semangat di dermaga dan mengawasi kapal itu muncul dengan penuh harap. Anda akan dengan bersemangat mengantisipasi melihat kekasih Anda lagi.menantikan tanpa merasa lelah atau mengantuk atau apapun itu kita dapat hiraukan.
Dalam kehidupan sehari-hari saya, jika saya “mengharapkan” seseorang yang saya cintai untuk kembali, maka saya akan bangun dan waspada dan menantikannya. Itu akan memenuhi pikiranku – hidup tidak akan berlalu begitu saja tanpa aku memikirkan dan membicarakannya.
ketika kita memikirkan semuanya,maka akan benar-benar itu saja yang akan ada dipikiran kita dan kita berusaha untuk memecahkan apa yang sedang kita alami ini.
Itulah yang harus saya alami sehubungan dengan kembalinya Yesus. Aku seharusnya menunggu dengan penuh harap – hidup untuk mengantisipasi hari itu berjaga-jaga. Itu jauh berbeda dari takut dan takut.
Tidak ada yang perlu ditakutkan.
- ( 2 Timotius 1: 7 ) “Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.”
Yang utama adalah saya setia hari ini untuk melakukan apa yang Tuhan tunjukkan kepada saya. Jika saya melakukan ini hari demi hari, tahun demi tahun, maka saya akan siap, ketika Dia kembali untuk mengumpulkan orang-orang yang mencintaiNya. Maka saya sama sekali tidak perlu takut!
- ( 2 Timotius 4: 8 ) ” Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bu”
Saya memikirkan kisah Maria dan Marta.
- ( Lukas 10: 38-42 ) “Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya.”
Marta khawatir dan bermasalah tentang banyak hal, dan sebaliknya, Maria sibuk dengan satu hal yang perlu: bagian yang tidak akan diambil darinya. Saya bisa begitu sibuk dan sibuk dengan semua yang terjadi di sekitar saya, dan dengan mudah macet. Saya lupa hidup dalam semangat pengharapan ini. Saya bisa begitu sibuk dengan “ini dan itu perlu dilakukan,” “itulah yang dikatakan orang ini,” dan “Saya harap kita punya cukup uang …,” semua yang diduniawi ini penting. Mata saya tidak diarahkan “ke dalam” atau berfikir hal utama ialah dunia, dan saya tidak sadar akan satu hal yang perlu: hidup untuk sepenuhnya menyenangkan Mempelai Pria surgawi kita. Setiap hari, saya harus sadar bahwa Dia mengikuti saya dan saudara bersama dengan pikiran kita, kata-kata dan tindakan saya begitu juga dengan saudara. kita perlu menemukan hal-hal yang tidak sejalan dengan firman Tuhan, dan patuh untuk mengatasinya – untuk membuat diri kita siap.
Saya ingin hidup dalam semangat harapan ini. Kemudian ketika Yesus datang, saya akan siap. Saya akan menjadi salah satu dari mereka yang memiliki iman di bumi! saya kira demikian juga dengan saudara.
- Lukas 18:8 “Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?”