Renungan

1 Pemimpin yang Bijak

Pemimpin yang Bijak

Pemimpin yang bijak

Kejadian 37 : 1 – 11

“Dan Yusuf menyampaikan kepada ayahnya kabar tentang kejahatan saudara-saudaranya”(Kej. 37 : 2c)

 

 

 

Setiap manusia memiliki

karakter, kepribadian yang berbeda satu sama lainnya. Setiap karakter dan kepribadian tidak hal instan  yang telah ada namun terbentuk dalam perjalanan hidup.

Hal ini juga termasuk ketika seseorang menghadapi situasi dan kondisi yang telah, sedang dan akan terjadi dalam hidupnya. Salah satunya adalah yang dialami oleh Yusuf, sebagai seorang pribadi yang selalu belajar dari setiap peristiwa dan keadaan yang dialaminya.

Yusuf bertumbuh menjadi pribadi yang memiliki karakter, kepribadian dan jiwa kempimpinan yang menyenangkan Tuhan.

Dalam bacaan Kejadian 37 : 1 – 4,

diceritakan tentang kehidupan keluarga Yakub di tanah Kanaan bersama dengan dua belas orang anak dari dua istrinya, Lea dan Ribka, dan dua orang budak perempuannya yaitu Zilpa (budak Lea) dan Bilha (budak Ribka).

Dari antara kedua belas anak Yakub, Yusuf lah yang menjadi kesayangannya. Salah satu peristiwa yang membuat saudara-saudara Yusuf menjadi iri kepada nya adalah Yakub memberikan sebuah jubah yang indah (ay. 37 :3). Yusuf tumbuh sebagai seorang yang memiliki karakter dan moralitas yang baik, yang mana terlihat bahwa Yusuf mampu membedakan perbuatan yang benar dan buruk, sebagaimana yang ia lakukan terhadap saudara-saudaranya dengan memberitahukan ayahnya mengenai perbuatan buruk yang mereka lakukan (ay. 37 : 2).

Yusuf walaupun muda telah memiliki karakter dan kepribadian yang merupakan cikal bakal karakter seorang pemimpin yang berintegritas dan berkenan di hadapan Allah. Ia menyadari dan berani dengan resiko yang dihadapi serta kondisi yang tidak nyaman, sebagaimana perlakuan yang diterimanya dari  saudara-saudaranya.

Yusuf bisa memiliki karakter dan moralitas demikian dikarenakan didikan ayahnya, Yakub, dan  sifat mau belajar serta hidup bersama Tuhan.

Seorang pemimpin berkarakter seperti Yusuf adalah seorang pemimpin yang hidup bersama Tuhan, gemar melakukan kebaikan, menyuarakan kebenaran dan cinta kedamaian. Seorang pemimpin yang memikirkan tentang keselamatan, kebahagiaan, kesejahteraan orang banyak dibandingkan diri sendiri.

Walaupun beresiko untuk dibenci, dimusuhi, dikhianati bahkan dijauhi namun inilah tantangan yang mesti di respon dengan baik. Yusuf salah satu pemimpin yang bijak yang dapat diteladani oleh para pengikut Kristus.

Sahabat Kristus, pada masa sekarang, untuk menyampaikan sebuah kebenaran adalah merupakan salah satu tantangan yang tidaklah mudah untuk dilakukan. Tantangan yang penuh pertimbangan akan resiko yang dihadapi kemudian.

Menyampaikan sebuah kebenaran bukanlah atau tidak sama seperti membicarakan kejelekan, keburukan, kekurangan dan keterbatasan orang lain demi kepentingan diri sendiri.

Menyampaikan sebuah kebenaran ialah menyampaikan atau mengungkapkan situasi atau kondisi yang berpotensi  atau memiliki kecenderungan menimbulkan kerusakan, kerugian dan perselisihan (konflik) yang mempengaruhi kebaikan, kenyamanan dan kedamaian orang banyak.

Menjadi seorang pemimpin yang bijak seperti Yusuf, diperlukan hati yang bersedia, berani menanggung resiko , memiliki sikap mengasihi dan memiliki cinta damai di dalam dirinya.

Bersediakah anda belajar seperti Yusuf ? Belajar menjadi pemimpin yang bijak terutama menjadi pemimpin bagi diri sendiri dan keluarga anda.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
BaitSuci.com