Unity in God (1 Korintus 1 : 10 – 17)

Unity in God
1 Korintus 1 : 10 – 17
“…….demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat Bersatu dan sehati sepikir.”(1 Kor. 1 : 10)
Masyarakat terdiri dari berbagai beragam orang dengan beragam pemikiran, latar belakang budaya, profesi bahkan kesukaan/minat. Demikian juga halnya di dalam gereja yang terdiri dari beragam orang. Namun demikian di dalam Gereja, hendaknya perbedaan yang ada dapat dijadikan sebuah kekayaan yang berpotensi untuk gereja melaksanakan tugas panggilan dan pengutusannya di dunia.
Walaupun demikian, potensi untuk timbulnya konflik, perselisihan tentunya ada ketika gereja belum mampu menyelaraskan berbagai perbedaan yang ada dengan tugas panggilan gereja. Bahkan sejak jemaat mula-mula, sebagaimana tercatat salah satunya adalah jemaat di Korintus.
Perselisihan yang terjadi dalam jemaat di Korintus
sehubungan dengan munculnya kelompok-kelompok dalam Jemaat, yaitu : kelompok Paulus, Apolos, Kefas dan Yesus. Tiap kelompok mengklaim bahwa guru atau pemimpin favorit mereka yang paling benar (ay. 12). Rasul Paulus memberikan teguran kepada jemaat di Korintus, karena perselisihan dan perpecahan tidak sesuai dengan jati diri pengikut Kristus.
Jemaat Korintus sebaiknya seia sekata, sehati sepikir, erat bersatu dalam kebersamaan walaupun berbeda (ay. 10). Rasul Paulus menegaskan bahwa yang terpenting bagi para pengikut Kristus sebagai seorang pelayan adalah untuk memberitakan Injil melalui perkataan dan perbuatan (ay. 17).
Di masa sekarang,
perbedaan tidak dapat dihindari bahkan cenderung menimbulkan perselisihan dan perpecahaan. Terbentuknya kelompok-kelompok dengan idealisme yang ditonjolkkan dan bahkan cenderung berujung dalam Tindakan-tindakan yang merugikan satu sama lain. Sebaliknya, jika perbedaan dapat dikelola dengan benar, tentunya akan menjadi sebuah kekayaan dalam mengembangkan diri satu sama lain.
Menjalin pertemanan yang baik, saling memberikan kebaikan, saling menghormati satu sama lain dengan saudara atau teman yang berbeda gereja. Mulai dengan membangun relasi yang benar di dalam keluarga dan kemudian membangun relasi yang baik dengan sesama saudara seiman di mana pun berada serta mengasihi saudara-saudara yang berbeda keyakinan. www.baitsuci.com
Sudahkah anda peduli dan mengasihi sesama saudara seiman ? terutama mengasihi anggota keluarga dalam kesatuan kasih Kristus