Burung Kedasih Dalam Pandangan Kristiani
Burung Kedasih Dalam Pandangan Kristiani
Burung Kedasih adalah salah satu jenis burung yang memiliki tabiat yang buruk sepanjang hidupnya sampai burung tersebut mati.
Sebagai umat Kristiani tentunya bisa memandang burung tersebut sebagai salah satu contoh dari manusia lama dalam diri kita. Berikut ini kami akan berikan penjelasan mengenai burung tersebut menurut pandangan Kristiani yang mungkin bisa menjadi pembelajaran hidup untuk bisa lebih baik lagi.
Tabiat Buruk Kedasih
Pertama-tama kita akan jelaskan dulu mengenai tabiat buruk dari Kedasih ini yang memang bisa diibaratkan sebagai manusia yang jatuh dalam dosa.
Untuk bisa memahami keseluruhan permenungan dan pandangan Kristiani mengenai burung ini, kita perlu tahu dulu apa saja tabiat buruknya. Berikut ini kami akan jelaskan apa saja sih yang menjadi tabiat Kedasih yang bisa dibilang sangat buruk dan juga bisa dibilang jahat turun temurun.
- Tabiat buruk yang pertama dari sisi ketika Kedasih akan bertelur, di mana Kedasih ini akan mengamati induk burung yang lainnya. Jadi Kedasih sendiri tidak pernah membangun sarang, dan mereka bertelur dengan menitipkan telur ke sarang burung lainnya. Bisa dibilang akhirnya yang mengerami telur Kedasih itu adalah induk buruk lainnya di sarang burung lainnya.
- Tabiat buruk yang kedua adalah bukan hanya menitipkan telur pada sarang burung lainnya, tapi juga menyingkirkan telurnya. Jadi saat induk dari burung lain pergi setelah bertelur, Kedasih akan menitipkan telurnya dengan menyingkirkan telur di sarang tersebut. Burung Kedasih bertelur sudah mengorbankan telur burung lainnya yang sudah ada di sarang.
- Tabiat buruk yang ketiga yakni dari sisi anaknya yang memang terlihat sangat mewarisi tabiat buruk dari induknya. Anak dari Kedasih ini ketika sudah menetas duluan akan menghancurkan telur dari burung lainnya atau bahkan menyingkirkannya. Jadi nantinya hanya dirinya saja yang bertahan hidup dan bertumbuh menjadi Kedasih dewasa.
- Tabiat buruk yang keempat dari anaknya yakni ketika burung lain sudah menetas duluan, maka Kedasih akan mencakari burung lainnya. Jadi nantinya burung lainnya akan mati dan hanya tinggal dirinya seorang diri, bahkan sampai merebut makanan untuk dirinya saja.
Jadi bisa dibilang Kedasih ini merupakan burung yang memiliki tabiat yang sangat buruk dalam dunia ini dan menjadi simbol dosa dunia.
Pandangan Kristiani Mengenai Tabiat Buruk Kedasih
Tabiat buruk Kedasih itu memang sudah sangat melekat, dan bagi pandangan Kristiani ini menjadi contoh dosa di dunia. Dari beberapa tabiat buruk yang memang kita pahami dari Kedasih, maka ada beberapa poin dosa yang bisa dibilang sangat lekat dengan dunia dan manusia lama. Berikut ini poin dosa yang bisa digambarkan dari burung Kedasih yang menjadi dosa yang sudah ada pada manusia sejak lahir.
- Mencuri
Poin pertama dari tabiat buruk Kedasih yakni mencuri, mulai dari mencuri sangkar, makanan, dan lain sebagainya. Ini terlihat mulai dari induk Kedasih sampai dengan anaknya ketika telur sudah menetas.
- Egois
Poin yang kedua adalah egois yang memang sangat terlihat baik dari sisi induk dan juga dari sisi anak Kedasih tersebut. Induk membuat hanya anaknya saja yang bisa bertahan hidup dan mendapatkan semua makanan dari induk burung yang lainnya. Selain itu anaknya pun akan merebut makanan dari anak burung lainnya bahkan sampai membunuh anak dari burung lainnya.
- Membunuh
Poin yang ketiga yang paling jelas yakni membunuh, bahkan membunuh sebelum anak burung lainnya itu lahir. Ini juga dilakukan baik oleh induk sampai dengan anak dari kedasih tersebut.
Dari beberapa poin tersebut kita bisa sambungkan bahwa tabiat buruk dari Kedasih itu menjadi sifat buruk manusia yang terbawa sejak lahir. Melihat dari anak Kedasih pun kita bisa tahu bahwa dosa atau watak buruk bisa menurun pada anak bahkan sejak anak tersebut lahir. Ini memiliki konsep yang sama dengan manusia, di mana kita sejak dalam kandungan sudah membawa benih dosa asal dari Adam dan Hawa.
Dosa terbawa bahkan sejak dari kita di dalam kandungan itu sebenarnya sudah bisa dibuktikan dengan kondisi anak-anak ketika sudah lahir seperti burung Kedasih. Bila diperhatikan manusia itu tidak perlu diajarkan untuk berbohong, egois, mencuri, bahkan sampai menimpakan kesalahan pada orang lain. Jadi bisa dibilang tanpa disadari bakat dosa pada manusia itu sudah ada bahkan sejak lahir, karena semua bisa dilakukan tanpa harus diajari.
Namun dengan hadirnya Yesus Kristus manusia diselamatkan dan bisa diubah mulai dari pikiran sampai pada perasaannya. Dosa yang terbawa sejak dalam kandungan itu akan bisa diubah dan kemudian manusia pun akan menjadi lebih baik. Hadirnya Yesus Kristus ke dunia itu membuat manusia itu tahu bagaimana hidup yang berkenan bagi Allah dan hidup di jalannya.
Bukan hanya sampai tahu saja, tapi manusia diberi kekuatan untuk menghindari dosa dengan adanya kuasa Roh Kudus. Manusia jadi memiliki kuasa untuk menghindari, menolak, dan menjauhi dosa tersebut dengan bantuan Roh Kudus dan bantuan Yesus Kristus. Manusia dibarukan menjadi manusia yang berkenan pada Allah dan meninggalkan manusia lama yang penuh dengan dosa yang terbawa sejak lahir.
Seperti tertuang pada bacaan Roma bab 12 ayat 2 yang menjelaskan bahwa manusia jangan sampai serupa dengan dunia yang penuh dosa. Berubahlah menjadi manusia baru dengan meninggalkan dosa, sehingga bisa mengetahui apa yang menjadi kehendak Allah. Manusia jadi tahu apa yang baik dan berkenan pada Nya dan tidak melakukan beberapa tabiat buruk dari burung Kedasih yang sudah kami jelaskan sebelumnya.
Kesimpulan
Kesimpulannya adalah bahwa Kedasih itu merupakan sebuah contoh di mana kehidupan manusia sebelum adanya Yesus Kristus. Manusia jatuh dalam dosa dan sudah membawa dosa tersebut sejak mereka diciptakan, karena memang dosa tersebut terbawa turun temurun. Kedasih menjadi salah satu figur manusia lama yang harus diubah dengan bantuan Tuhan Yesus Kristus sebagai penyelamat umat manusia.
Jadi berdasarkan pandangan Kristiani Kedasih ini menjadi contoh yang menggambarkan kondisi manusia sebelum mereka bertobat. Janganlah kita seperti Kedasih, bila pun demikian berubahlah menjadi baik dan berkenan di hadapan Allah. Tidak perlu khawatir tidak mampu melakukannya, karena Yesus dan Roh kudus akan memberi kita kekuatan dan kuasa untuk melakukannya.
Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan dengan mengubah isi pikiran manusia dan hati manusia yang penuh dengan dosa. Kondisi Kedasih pada manusia ini ingin diubah oleh Tuhan supaya hidup manusia berkenan dan akhirnya bisa kembali pada Nya. Sejatinya Tuhan Allah menginginkan manusia ciptaannya untuk kembali kepada Nya meskipun sudah jatuh dalam dosa.
Pengorbanan Yesus Kristus menjadi penebusan dosa dan kehidupannya memberi tuntunan dan kekuatan untuk menolak dosa yang lekat dengan burung Kedasih.